Bercerita
tentang kisah hidup seorang anak muda yang berasal dari desa Situjuh
Ladang Laweh, yang terletak di kaki Gunung Sago, Sumatera Barat. Tragedi
bermula dengan penyerbuan sepasukan kecil tentara Jepang di sekitar
tahun 1942 ke desanya. Kebengisan tentara Jepang mengakibatkan ayahnya
tewas di tangan Saburo Matsuyama, seorang perwira lapangan dan ibu dan
kakak perempuannya ikut menerima dampak buruk dari perlakuan prajurit
Jepang. Si Bungsu nama anak muda itu, satu-satunya yang selamat di
keluarganya. Samurai yang ditinggalkan oleh Saburo menjadi sarana
latihan untuk mulai meretas jalan menuju Jepang untuk menuntut balas. Ia
akhirnya menciptakan jurus Samurai yang khas yang dapat memenangkan
pertarungan demi pertarungan melawan para penjahat bahkan prajurit
Jepang sendiri. Beberapa prajurit Jepang melakukan harakiri untuk
mengakui kekalahannya menghadapi si Bungsu. Berbagai peristiwa unik
dengan latar sejarah akhirnya mengiringi perjalanan si Bungsu menuju
Jepang. Berkenalan dengan anggota pasukan khusus Inggris Green Barret
dan bertarung dengan Yakuza. Dia akhirnya berhasil menemukan pembunuh
keluarganya, Saburo Matsuyama, musuh besarnya di Kyoto, dan mengantarkan
Saburo untuk memilih harakiri setelah dikalahkan dalam pertarungan
Samurai sejati oleh si Bungsu. Perjalanan Samurai Minang itu juga
dibalut dengan kisah romantiknya dengan para gadis yang dikenalnya,
Mei-Mei, Mei Ling, Salma dan yang paling tragis : Michiko Matsuyama yang
sangat mencintainya, yang juga putri Saburo Matsuyama, sang pembunuh
ayahnya !!
→Dalam Kecamuk Perang Saudara ; Bagian 01
←CERITA TIKAM SAMURAI